- On Kamis Agustus 2nd, 2012
- In Attraksi Wisata Blog Destinasi
- Tags Tag: bull race, east java, karapan sapi madura
Karapan Sapi – The Exotic Culture of Madura
Dengan banyaknya aneka ragam budaya warisan di tanah leluhur ini, kini kita bisa tersenyum bangga dan bisa melangkah lebih percaya diri. Karapan Sapi adalah salah satu warisan yang sangat mempesona, berasal dari Pulau Madura. Budaya yang sudah mengakar ini telah berlangsung ratusan tahun lamanya dan masih tetap dilaksanakan sebagai sebuah seni budaya yang di anggap paling bergengsi di Pulau Madura.
Banyak hal yang yang menarik untuk dipelajari dari Karapan Sapi, termasuk filosofi, Karapan Sapi dianggap sebagai warisan suci bukan sekedar seni biasa, tapi ia juga memberi gengsi bagi pelaku dan orang-orang yang berkecimpung di dalamnya, olah raga ini dianggap memiliki sisi lelaki yang sangat kental, maka jangan heran kebanyakan penikmatnya adalah kaum lelaki, tapi seiring waktu semua nge-blend, entah lelaki atau perempuan belakangan sama menikmati ajang ini sebagai pertunjukan alternatif yang sangat menarik. Tentu saja Karapan Sapi juga menghadirkan gengsi yang berbeda bagi para penikmatnya seperti orang eropa menonton bola, maka orang Madura menonnton karapan sapi apabila musim Karapan Sapi mulai bergulir.
Acara ini jadi sebuah tontonan menarik karena acara ini dianggap sakral oleh sang pemilik sapi dan warga Madura, sapi tersebut dianggap melebihi harta dan emas, karena ia meningkatka prestise sang pemilik dan sang joki yang telah menyatukan jiwa dengan sapi tungganan. Jauh Sebelum balapan dimulai, sapi diperlakukan layaknya manusia, mulai dari makan, mandi dan tempat tinggalnya, jangan heran sapi jenis ini bisa mengkonsumsi lusinan telur dan makan vitamin khusus hewan, dan latihan balapana secara rutin 2 kali seminggu. Tidak heran jika sapi sapi ini bisa melambung seharga mobil terbaru jika keluar sebagai juara. Sebelum karapan sapi dimulai, biasanya ada tarian tarian adat Madura yang dipadu denga musik khas Madura yang sangat tidak asing bagi masyarakatnya yaitu soronen, sebuah instrumental musik yang biasa dimainkan oleh masyarakat Madura, diiring oleh tarian adat. Sungguh pertunjukan yang unik bukan?
Balapan ekstrim ini sering kali dijoki oleh pembalap profesional berumur di bawah 15 tahun. Sehingga kecepatannya luar biasa, dan sanggup mengangkat joki berada di udara sepanjang lintasan arena balap. Dua sapi bepadu disatukan oleh bambu yang di sebut keleles, di tengahnya ada seorang joki menggebuk sapi tunggannya untuk berlari secepat mungkin. Tak jarang sapi ini tidak berhenti tepat waktu sehingga melebar ke sisi lapangan. Wonderful! Bagaimana mau berhenti bila sang joki yang mengendarainya memegang pemukul yang sudah dipasangi paku, sehinga menyebabkan luka pada bagian paha sapi, dan itu membuat sapi makin gila dan berlari semakin kencang dan susah dikendalikan. “Yang paling cepat dia dapat” itulah prinsip karapan madura. Sapi yang tercepat melewati garis finish dialah sang juara, dengan sistem knock out.
Sebagai budaya warisan yang sangat unik, ia jadi hidangan menarik buat bangsa indonesia untuk lebih belajar mengenal budaya sendiri dan belajar lagi menyayangi budaya sendiri, sebelum negara lain mengaku punya budaya yang serupa, ia juga jadi hiburan tersendiri bagi masyarakat di pulau kecil Madura dan dunia, bahwa ada balapan yang tidak kalah seru dari moto GP yaitu bull race. Memang tidak jarang wisatawan internasional menonton Karapan Sapi di Madura. Dan yang paling penting adalah bagaimana masyarakat tau dan menyadari bahwa di sekitar kita banyak budaya warisan yang sangat unik dan tak mungkin ditemukan pada bangsa lain di dunia!